Jumat, 19 Desember 2008

Google Translate (Google Terjemahan)

Google Translate (Google Terjemahan) adalah layanan yang disediakan oleh Google Inc. untuk menerjemahkan bagian teks atau halaman web dalam satu bahasa ke bahasa lain. Untuk beberapa bahasa, pengguna diminta untuk memberikan terjemahan alternatif, seperti untuk istilah teknis, yang akan dimasukkan untuk pembaruan dalam proses penerjemahan selanjutnya.

Google Translate (Google Terjemahan) adalah layanan yang disediakan oleh Google Inc. untuk menerjemahkan bagian teks atau halaman web dalam satu bahasa ke bahasa lain. Untuk beberapa bahasa, pengguna diminta untuk memberikan terjemahan alternatif, seperti untuk istilah teknis, yang akan dimasukkan untuk pembaruan dalam proses penerjemahan selanjutnya.

Tidak seperti layanan terjemahan lain seperti Babel Fish dan AOL yang menggunakan SYSTRAN, Google menggunakan perangkat lunak terjemahan sendiri.

Google Translate, seperti alat terjemahan otomatis lain, memiliki beberapa keterbatasan. Meskipun dapat membantu pembaca untuk memahami isi umum dari teks bahasa asing, tetapi tidak memberikan terjemahan akurat.

Google melakukan penerjemahkan dengan pendekatan yang disebut penerjemahan berdasar statistik. Penerjemahan demikian merupakan hasil penelitian Franz-Josef Och yang telah memenangkan kontes DARPA untuk kecepatan mesin terjemahan pada tahun 2003. Sekarang Och menjadi kepala departemen mesin penerjemah Google. Oh ya, bukan hanya halaman web saya yg bisa di translate…teks juga bisa end sampe ke link PDF juga bisa lo..

Menurut Och, untuk mengembangkan sistem mesin penerjemah berdasar statistik bagi dua bahasa diperlukan suatu koleksi teks paralel dalam dua bahasa tersebut yang terdiri lebih dari satu juta kata dan dua koleksi teks lainnya untuk masing-masing bahasa yang terdiri lebih dari satu miliar kata. Model statistik dari data ini kemudian digunakan untuk melakukan penerjemahan antar bahasa-bahasa tersebut.

Untuk memperoleh data linguistik dalam jumlah sangat besar ini, Google menggunakan dokumen-dokumen. Perserikatan Bangsa-Bangsa Tersedianya Bahasa Arab dan Cina sebagai bahasa resmi PBB mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Google Translate pada awalnya difokuskan pada pembuatan terjemahan antara bahasa Inggris dengan bahasa-bahasa tersebut, dan bukan, misalnya dengan Bahasa Jepang atau Jerman, yang bukan merupakan bahasa resmi di PBB. Perwakilan Google sangat aktif dalam konferensi lokal di Jepang meminta para peneliti untuk memberi mereka koleksi teks paralel. Mulai 25 September 2008 Google Translate telah memasukkan Bahasa Indonesia ke dalam pilihan bahasa yang bisa diterjemahkan.

Sekarang kita akan mencoba untuk menterjemah kah satu halaman Web :

- Buka salah satu web yang berbahasa inggris. Contoh http://openoffice.org/

Selengkapnya...

Kamis, 11 Desember 2008

7 Tips Jitu Membebaskan Diri Dari “Kecanduan” Software Bajakan

ImageRazia penggunaan software bajakan kembali marak 1-2 bulan ini. Kantor2 dan warnet2 pun kembali panik. Di mailing list banyak beredar curhatan rekan2 yang terkena razia, mulai dari warnet yang terpaksa menebus “harddisk/pc”nya sampai ratusan/jutaan rupiah sampai beberapa kantor besar yang puluhan PCnya disita.
Hal ini diperparah dengan iklan BSA (Business Software Alliance - Perkumpulan pembuat software-software terkenal dunia) beberapa hari lalu yang menyatakan

ImageRazia penggunaan software bajakan kembali marak 1-2 bulan ini. Kantor2 dan warnet2 pun kembali panik. Di mailing list banyak beredar curhatan rekan2 yang terkena razia, mulai dari warnet yang terpaksa menebus “harddisk/pc”nya sampai ratusan/jutaan rupiah sampai beberapa kantor besar yang puluhan PCnya disita.
Hal ini diperparah dengan iklan BSA (Business Software Alliance - Perkumpulan pembuat software-software terkenal dunia) beberapa hari lalu yang menyatakan bahwa mereka segala razia itu bukan dilakukan BSA melainkan oknum2 tertentu. Dan bilamana ada pihak yang ingin berkonsultasi silahkan menghubungi BSA di nomor hotlinenya. Hal ini tentu mengundang senyum kecut, sebab betapa tidak, sudah kena razia oleh “oknum”, masih mau pula lapor ke mereka? Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Ibaratnya, seorang maling yang lapor ke pihak berwenang bahwa dia baru saja ditodong preman. Bukannya tertolong, tentu akan lebih sulit lagi kondisinya.
Lalu bagaimana solusinya? Bagaimana cara membebaskan diri dari kecanduan software bajakan? Berikut ini adalah beberapa tipsnya:
1. Segera lakukan analisa bisnis Anda, baik jangka pendek, menengah, dan panjang.
- Bagian/departemen/user mana di bisnis Anda yang dapat segera menggunakan software opensource? Dari pengalaman, ternyata banyak penghematan yang dapat kita lakukan, misalnya bila bagian Akunting Anda hanya menggunakan komputer untuk kebutuhan ketik2 dan spreadsheet, mengapa tidak menggunakan OpenOffice.org? Penghematan di software office productivity bisa mencapai jutaan sampai puluhan juta rupiah.
- Bila Anda masih menggunakan aplikasi seperti VB/FoxPro, segera rencanakan untuk membuat aplikasi dengan framework lain yang lebih multi-platform, seperti coldfusion, java, atau bahkan php sekalipun. Memang awalnya berat, tapi cepat atau lambat akan sangat terasa manfaatnya.
- Anda menggunakan email server atau bahkan domain controller? Jangan khawatir, telah tersedia banyak software opensource yang fungsinya setara atau bahkan unggul. Anda khawatir bahwa mail server Anda tidak terintegrasi dengan domain controller? Jangan khawatir, dengan menggunakan LDAP kedua server tersebut dapat terintegrasi dengan baik. Penghematan disini bisa mencapai puluhan sampai ratusan juta rupiah.

2. “Tapi opensource kan susah!”, begitu alasan yang sering dikemukakan orang dan menjadi mitos negatif opensource. Memang harus diakui bahwa software2 opensource memiliki “kesan” bahwa ia sulit digunakan, tapi kesan ini tidak seluruhnya benar:
- Sejak dicanangkannya “Linux Desktop Initiative” 3 tahun lalu oleh Linus Torvalds dan rekan2 lainnya, kini penggunaan Linux tidak melulu di server, melainkan telah merambah pula ke desktop. Desktop Linux semakin mudah digunakan oleh user awam, dan juga semakin indah penampilannya. Tidak sedikit perusahaan2 bahkan group2 perusahaan besar yang telah menggunakan Linux di sebagian besar desktopnya. Ya, tidak salah! SEBAGIAN BESAR desktopnya telah menggunakan Linux.
- Banyak tersedia jasa konsultasi/implementasi opensource professional. Mereka terdiri dari personel2 yang tidak saja berkemampuan teknis, tapi juga beridealisme tinggi.

3. “Tapi saya suka pakai software bajakan sebab canggih featurenya dan gampang pakainnya”. Ya.. ya.. software bajakan memang gampang, cukup klik2 mouse. Tapi:
- Hasil dari klik2 mouse itu sungguh besar resikonya. Bisa2 sehabis klik2 mouse, tiba2 Anda sudah berada di penjara.
- Featurenya canggih? Seberapa banyak dari Anda yang menggunakan feature “sharing calendar”? Kalau dari 100 karyawan di tempat Anda, yang pakai feature sharing calendar cuma 1 direktur dan beberapa manager, mengapa mengorbankan budget perusahaan untuk membeli puluhan/ratusan juta untuk lisensi?

4. “Saya sudah menginformasikan atasan/manajemen mengenai resikonya penggunaan software bajakan, tapi mereka mengabaikannya dan menyuruh saya diam.” Bila Anda merupakan seorang IT/Manajer IT/Kepala Bagian IT, maka yang akan masuk penjara adalah Anda. Sebab manajemen/atasan Anda akan berkilah “Yang bertugas menginstall OS/software di perusahaan kami selama ini adalah IT, dan kami tidak tahu menahu mengapa ia menginstall yang bajakan.” Lalu bagaimana solusinya? Segeralah (saat ini juga!), buat email kepada manajemen/atasan Anda yang isinya: “Pak/Ibu, perlu diketahui bahwa kantor kita selama ini masih menggunakan software bajakan. Saya sangat menyarankan agar kita segera menggunakan software legal… blabla..” Dengan demikian tanggung jawab akan berada di manajemen/atasan Anda dan bukan di diri Anda pribadi dan Anda punya bukti email tersebut bahwa sebenarnya Anda telah menyarankannya.

5. “Kantor kami sudah berlisensi legal kok!” Apakah Anda yakin 100%? Saat ini memang razia hanya difokuskan kepada penggunaan OS dan Office application, tapi seperti yang mulai tersiar, software2 lain seperti Antivirus dan Pengolah Digital Image pun mulai menjadi sasaran pemeriksaan. Jadi percuma saja Anda mengeluarkan uang ratusan juta untuk lisensi OS/Office application kalau ternyata masih menggunakan Antivirus bajakan, pasti tetap akan kena ‘garuk’ razia.

6. “Kami mau pakai software opensource, tapi user2 kami menentang keras sebab mereka tidak terbiasa menggunakannya”. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian training yang memadai. Contohnya penggunaan OpenOffice. Bila selama ini di software bajakan untuk mengubah margin adalah di menu File > Page Setup, sekarang di OpenOffice menunya adalah di Format > Page. Setelah di dalamnya, maka menunya akan mirip sekali.

7. “Hmm.. iya boleh juga sih pakai opensource.. tapi… malas ah! Masak belajar melulu.” Kalau sudah sampai separah ini, maka cuma ada 3 alternatif:
- Nekat tetap pakai bajakan dan beresiko kena razia, denda, atau bahkan penjara.
- Siapkan dana puluhan/ratusan juta rupiah untuk membeli lisensinya. Dan siap2 akan ‘kecanduan’ sampai akhirnya mati sendiri karena kehabisan dana di tengah persaingan bisnis yang makin keras.
- Nyebur ke laut aja! Hidup adalah proses belajar terus menerus tiada henti. Kalau mempelajari OpenOffice yang mudah saja masih malas, mendingan nyebur ke laut aja!

Penutup
Berikut ini adalah beberapa link yang menarik untuk dibaca mengenai migrasi ke opensource:
http://goodbyemicrosoft.net/news.php
http://www.whylinuxisbetter.net/
http://www.noooxml.org/

Demikianlah beberapa tips jitu untuk membebaskan diri Anda dari kecanduan software bajakan. Percayalah dengan sedikit kerja keras, maka Anda dapat bebas dari kecanduan ini. Mungkin Anda masih ragu? Sebenarnya sudah BANYAK corporate2 besar yang telah melakukan migrasi dalam skala ratusan juta sampai milyaran rupiah. Tapi kenapa tidak terekspos di media massa? Sebab pastinya hanya mereka yang tahu, tapi yang jelas, dengan sedikitnya pihak yang tahu, demikian pula pesaing2 mereka. Jadi disaat mereka telah dapat menghemat biaya lisensi sampai ratusan juta/milyaran rupiah, pesaing2 mereka akan tetap memboroskan anggaran mereka untuk biaya lisensi.

NB: Maaf atas penggunaan kata2 yang keras. Hal ini semata2 keperdulian penulis terhadap ‘kecanduan kronis’ ini dan semoga dapat menggugah bagi siapa saja yang membaca tulisan ini.

STOP SOFTWARE BAJAKAN, BERALILAH KE OPENSOURCE

Selengkapnya...

Minggu, 30 November 2008

Razia Software Bajakan

Razia software bajakan terus dilakukan aparat kepolisian. Baru-baru ini, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) kembali menyita 30 unit komputer dan satu unit laptop milik PT. AHL dan PT. AI, yaitu dua perusahaan yang berkantor di Jakarta dan berada dalam satu kelompok usaha.

Direktur Business Software Alliance (BSA) wilayah Asia, Tarun Sawney, mengatakan penyitaan ini menunjukkan komitmen dari Kepolisian

TEMPO Interaktif, Jakarta:
Razia software bajakan terus dilakukan aparat kepolisian. Baru-baru ini, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) kembali menyita 30 unit komputer dan satu unit laptop milik PT. AHL dan PT. AI, yaitu dua perusahaan yang berkantor di Jakarta dan berada dalam satu kelompok usaha.

Direktur Business Software Alliance (BSA) wilayah Asia, Tarun Sawney, mengatakan penyitaan ini menunjukkan komitmen dari Kepolisian dalam memberantas kasus-kasus pelanggaran hak cipta.

“Kami melihat tindakan pemberantasan software ilegal yang akan mengarah kepada penurunan angka pembajakan software di Indonesia ini telah menunjukkan kemajuan yang signifikan,” kata Sawney dalam keterangan pers di Jakarta Jum'at (14/3).

BSA yakin, dengan komitmen Kepolisan dan pihak-pihak terkait lainnya dalam memberantas software ilegal akan membawa Indonesia pada posisi yang lebih baik di antara negara-negara lainnya. Saat ini pembajakan software di Indonesia menempati posisi ke-8 tertinggi di dunia dengan nilai US$ 350 juta.

Pemberantasan software ilegal diyakini akan secara signifikan memberikan dorongan terhadap iklim bisnis yang lebih kondusif. Jika Indonesia mampu menurunkan tingkat pembajakan ke angka 10 persen, sektor teknologi informasi akan tumbuh dan membuka lapangan pekerjaan bagi 2.200 tenaga kerja berkeahlian tinggi.
Selengkapnya...

Senin, 22 September 2008

21 Alasan Memilih LinuX

Sengaja saya mencari-cari alasan kenapa saya memilih dan akhirnya menyukai Linux. Sengaja 21 alasan, karena angka 21 biasanya menjadi angka keberuntungan saya. (Hehe…) Tulisan ini merupakan jawaban jika suatu saat saya ditanya WHY? Jawabnya adalah BECAUSE:

1.Linux gratis. Gratis disini berarti saya ngga harus membeli lisensi agar bisa menggunakannya. Lisensinya menggunakan GNU GPL. Dapat di-download, digunakan, dimodifikasi sesuai keinginan dan kebutuhan dengan tetap menghormati kode etik dan lisensinya…
2.Linux untuk semua orang, dari yang miskin sampai dengan yang kaya… Dari yang muda sampai yang tua… Dari yang berkulit hitam sampai yang berkulit putih…

Sengaja saya mencari-cari alasan kenapa saya memilih dan akhirnya menyukai Linux. Sengaja 21 alasan, karena angka 21 biasanya menjadi angka keberuntungan saya. (Hehe…) Tulisan ini merupakan jawaban jika suatu saat saya ditanya WHY? Jawabnya adalah BECAUSE:

1.Linux gratis. Gratis disini berarti saya ngga harus membeli lisensi agar bisa menggunakannya. Lisensinya menggunakan GNU GPL. Dapat di-download, digunakan, dimodifikasi sesuai keinginan dan kebutuhan dengan tetap menghormati kode etik dan lisensinya…
2.Linux untuk semua orang, dari yang miskin sampai dengan yang kaya… Dari yang muda sampai yang tua… Dari yang berkulit hitam sampai yang berkulit putih… Dari yang ahli di bidang komputer sampai ke orang awam. Saya ngga harus beli biaya lisensi yang mahal n uangnya bisa buat beli komputer lagi..
3.Linux powerfull (stabil), dikembangkan oleh jutaan orang di dunia, ngga hanya sekedar lembaga dengan beberapa orang di dalamnya. Dan banyak orang di dunia sudah menggunakannya… Pakar IT ternama, kampus saya dulu, perusahaan-perusahaan besar, lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan..
4.Linux lebih mudah. Andaikan saya diminta buat server (saat ini baru DNS, Web, dan Proxy), pasti pilih Linux karna Linux sangat siap untuk dikonfigurasi jadi server. Paket-paket yang dibutuhkan sebagian besar sudah disertakan dalam distro yang saya pakai…
5.Linux open source. Saya bisa oprek source code yang disertakannya. Ngga seperti software close source (kodenya ditutupi), mau merubah sedikit saja susahnya berhari-hari… (cape deh!)

6. Linux komplet. Saat saya beli 1 DVD sebuah CD Linux (maksud saya distro), di dalamnya sudah disediakan ribuan program (aplikasi) yang siap pakai, ngga harus cari kesana-sini…
7. Linux lucu dan indah. Logonya pinguin (adik saya pasti suka jika diberi bonekanya), trus ada banyak desktop yang bermacam-macam (dari mulai yang yang sekedar teks saja, hanya desktop saja, sampai yang menunya bisa jungkir balik, melayang-layang, bisa menghilang, sampai ke yang sangat banyak menu dan toolsnya. Ngga hanya ada logo kotak dengan start menu -> program aja…
8. Linux aman (secure). Linux mengimplementasikan standar protokol keamanan yang sangat secure… Terbukti server Linux (dengan firewall-nya) jarang banget kebobolan… Buktinya juga di tempat kerja saya, belum pernah server Linux dijebol siswa (mungkin karna belum ada pelajaran hack server Linux).
9. Linux cepat dan jalan terus (keep on running), selain ngga harus restart saat selesai install aplikasi, dan jika jalan pada modus teks (runlevel 3) pasti jalannya cepet banget deh… Trus server Linux bisa jalan selama beberapa tahun tanpa minta di restart.
10. Banyak dukungan dan dokumentasi. Linux dan komunitasnya menyediakan milyaran dokumentasi (Readme, HOWTO, Guide, Manual, Info) dalam berbagai bahasa yang ada di muka bumi ini (bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa negara-negara di dunia, Bahasa Ibu, Boso Jowo, bahasa Gaul dan bahkan bahasa planet lain. Haha… Selain itu komunitas Linux menyediakan forum di seantero jagad maya (Internet).
11. Linux bebas virus (Saat tetangga sebelah ribut dan kebingungan mencari anti virus yang top, saya bisa tetap tidur nyenyak karena Linux bebas virus)
12. Linux lebih banyak memberi dan menawarkan pilihan (Jika MS menawarkan windows (jendela-jendela), maka linux menawarkan seluruh rumah dan isinya)
13. Linux menjadikan banyak persaudaraan… banyak perkumpulan Linux, komunitas, bisa kenal satu sama lain, sama-sama mengembangkan (komunitas open source).
14. Dapat jalan pada berbagai konfigurasi hardware, dari mulai 486 sampai server yang gede banget n banyak banget (clustering). Untuk urusan ini, kernel (Linux) patut diajungi 4 jempol (2 jempol tangan dan 2 jempol kaki. Hehe…)
15. Linux memberi banyak lowongan kerja. Kebutuhan akan SDM yang menguasai Linux sampai saat ini masih sangat besar, apalagi jika beberapa tahun ke depan Pemerintah benar-benar serius dengan IGOS-nya (sekarang sudah dimulai dari beberapa Depertemen, lembaga pemerintahan lho…), dan Departemen Pendidikan menganjurkan untuk menggunakan Linux dalam mata pelajaran TIK di sekolah-sekolah.
16. Linux memberi banyak waktu bagi Network Administrator untuk keluarga. Sekali instal dan konfigurasi server, trus ngga pernah nge-hang n trouble…
17. Linux bikin PD (Percaya Diri). Ngga perlu takut-takut untuk berhadapan dengan tim sweeping software bajakan, karena saya sudah menggunakan Linux.
18. Linux bikin orang jadi pinter, bisa belajar jaringan, bisa kenal lebih dalam tentang hardware, bisa belajar programming, bisa berimajinasi (yang baik-baik lho…)
19. Linux menjunjung tinggi kemerdekaan tiap orang untuk berkreasi. Salah satunya adalah memberikan kebebasan untuk bebas mengungkapkan pendapat kenapa harus memilih-nya…
20. Linux membuat dunia menjadi lebih baik, tidak ada proyek linux yang akan selesai, tiap hari terus menjadi lebih baik…
21. Filosofi Linux sejalan dengan filosofi saya. Mau tahu? Kita bicarakan dari hati ke hati…

Dan pasti masih banyak lagi alasan kenapa menggunakan Linux. Tergantung bagaimana pengalaman kita (saya dan Anda) bersama Linux dan berapa jumlah alasan yang mau kita sebut dan tuliskan…
Selengkapnya...